Lokasi saat ini:BetFoodie Lidah Indonesia > Sehat
BPOM ajak Universitas Tsinghua berkolaborasi kembangkan ATMP
BetFoodie Lidah Indonesia2025-11-12 14:43:32【Sehat】506 orang sudah membaca
PerkenalanKepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar menyampaikan kuliah umum kepada mahasaisw

Beijing (ANTARA) - Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Taruna Ikrar mengajak mahasiswa, peneliti, dan industri di Universitas Tsinghua, Beijing, China, berkolaborasi dalam pengembangan Produk Obat Terapi Lanjutan(Advanced Therapy Medicinal Products/ATMP) di Indonesia.
"Kami ingin mengembangkan sains dan teknologi ke tahap lebih besar melalui konsep ABG: akademia, bisnis, dan government.Universitas Tsinghua, sebagai salah satu kampus terbaik di China, bisa bekerja sama dengan BPOM, termasuk transfer teknologi untuk dikembangkan di Indonesia," kata Taruna kepada ANTARA, Selasa (4/11).
Pernyataan itu Taruna sampaikan usai memberikan kuliah umum berjudul Regulatory Policy and Advanced Therapy Medicinal Products (ATMP) and Strategies to Accelerate Access to Innovative Medicinesdi Tsinghua.
Kuliah umum tersebut dihadiri sekitar 150 mahasiswa, dosen, peneliti, dan pelaku usaha bidang kesehatan.
ATMP adalah produk medis berbasis sel atau jaringan yang digunakan untuk pengobatan, pencegahan, atau diagnosis penyakit. Produk ini meliputi terapi sel, terapi gen, dan rekayasa jaringan, termasuk stem cell, sekretom, dan terapi gen.
Taruna menekankan pentingnya uji klinis sebagai pintu masuk pengembangan ATMP.
"Uji klinis memastikan keamanan, kualitas, dan kemanfaatan produk. Uji pra-klinis dilakukan dulu pada hewan, baru manusia," jelasnya.
Ia menambahkan, uji klinis juga membuka peluang investasi, termasuk pembangunan pabrik obat di Indonesia, dan peserta uji klinis memperoleh kompensasi finansial. Bila lolos, BPOM akan menerbitkan izin edar sehingga produk bisa digunakan masyarakat.
Taruna menyebut, 94 persen bahan baku obat di Indonesia masih impor, terutama dari China dan India.
"Gangguan impor bisa menimbulkan krisis obat. ATMP berbasis biologi menjadi harapan baru, karena saat ini 65 persen obat berbasis biologi," kata Taruna.
BPOM telah mengatur ATMP melalui Peraturan BPOM Nomor 8 Tahun 2025 tentang Pedoman Penilaian Produk Terapi Advanced dan Peraturan Nomor 18 Tahun 2022 tentang Cara Pembuatan Obat Berbasis Sel dan Jaringan Manusia.
Produk yang mengalami manipulasi melebihi standar atau digunakan untuk tujuan non-homolog wajib mendapat izin edar BPOM.
Suka(866)
Artikel Terkait
- Raffi Ahmad apresiasi transformasi lapas di Nusakambangan
- Kemendukbangga serukan sinergi atasi stunting lewat Program Genting
- Kolaborasi lintas sektor kunci keberhasilan MBG
- Mengatasi sentimen negatif isu beras dan membangun ketahanan pangan
- DPRD Banjarmasin desak SPPG tingkatkan higienitas cegah keracunan MBG
- Perputaran ekonomi dari Makan Bergizi Gratis
- Bupati Mimika: Lebih dari 3.000 pelajar menikmati program MBG
- Dana TKD dipangkas, Pemkot Solo tetap optimalkan pelayanan publik
- Panduan mudah memelihara lobster air tawar untuk pemula
- Gubernur Kalsel minta SPPG perhatikan kebersihan cegah keracunan MBG
Resep Populer
Rekomendasi

Mengungkap cara astronaut masak steik di stasiun luar angkasa China

Tujuh Kegunaan Ngak Terduga Plastik Wrap dalam Kehidupan Sehari

Kemenkes: Siklus penularan cacingan mudah diputus dengan kebersihan

Sebanyak 44 SPPG di Kota Semarang ikuti bimtek sertifikasi halal

SPPG Mabes Polri di Rejang Lebong Bengkulu jamin keamanan pangan MBG

Empat ekor beruang muncul di perkebunan warga di Agam

KBRI Yangon dukung penuh timnas putri U

Legislator: UU Kepariwisataan tandai perubahan pembangunan pariwisata